Dalam dunia laboratorium dan industri yang menuntut ketelitian tinggi, keakuratan alat ukur menjadi hal yang tidak bisa ditawar. Salah satu alat ukur yang paling sensitif adalah timbangan analytical balance, yang digunakan untuk menimbang benda dengan presisi hingga 0,0001 gram. Namun, secanggih apa pun timbangan tersebut, hasil pengukurannya tidak akan valid jika tidak dilakukan proses kalibrasi secara rutin dan benar.
Sayangnya, masih banyak pengguna yang menganggap remeh pentingnya kalibrasi. Padahal, kalibrasi bukan hanya sekadar prosedur tambahan, melainkan bagian dari jaminan mutu dalam proses kerja laboratorium maupun industri.
Apa Itu Timbangan Analytical Balance?
Timbangan analytical balance adalah timbangan elektronik dengan sensitivitas tinggi, biasanya digunakan untuk menimbang zat dalam jumlah sangat kecil. Alat ini sangat umum digunakan di laboratorium kimia, farmasi, industri makanan, serta lembaga penelitian. Karena ketelitiannya yang ekstrem, alat ini sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti getaran, suhu ruangan, kelembaban, dan posisi penempatan benda di atas plat timbang.
Agar timbangan tetap menunjukkan hasil yang akurat dan konsisten, diperlukan kalibrasi secara berkala.
Mengapa Kalibrasi Sangat Penting?
Kesalahan sekecil apa pun dalam proses penimbangan dapat berdampak besar, terutama jika hasil pengukuran digunakan untuk penelitian, pengembangan produk, atau produksi massal. Kalibrasi timbangan dilakukan untuk memastikan bahwa hasil penimbangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Jika tidak dilakukan, maka akan ada potensi besar terjadinya kesalahan yang berdampak pada:
-
Ketidaksesuaian berat bahan dalam proses produksi
-
Kegagalan mutu produk akhir
-
Data uji laboratorium yang tidak valid
-
Kerugian bahan baku atau biaya produksi
-
Tidak terpenuhinya standar audit atau regulasi industri
Kapan Kalibrasi Harus Dilakukan?
Kalibrasi tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi perlu dijadwalkan secara berkala sesuai intensitas pemakaian dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Beberapa kondisi yang mengharuskan kalibrasi antara lain:
-
Setelah timbangan dipindahkan dari tempat semula
-
Jika timbangan digunakan secara intensif setiap hari
-
Bila timbangan menunjukkan hasil yang tidak konsisten
-
Saat akan dilakukan audit atau sertifikasi
-
Secara berkala sesuai pedoman ISO, GLP, atau standar laboratorium lainnya
Perbedaan Kalibrasi Internal dan Eksternal
Beberapa model timbangan analytical balance modern telah dilengkapi dengan fitur kalibrasi internal, yaitu sistem otomatis yang memungkinkan timbangan mengatur ulang titik nol dan akurasi sendiri. Meski praktis, kalibrasi internal hanya cukup untuk validasi harian.
Kalibrasi eksternal tetap dibutuhkan untuk menjamin hasil penimbangan sesuai standar nasional atau internasional. Kalibrasi ini menggunakan anak timbangan bersertifikat yang telah diuji di laboratorium kalibrasi resmi.
Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, namun sama-sama penting dalam menjaga kualitas kerja.
Panduan Kalibrasi yang Tepat
Jika Anda masih belum memahami langkah-langkah kalibrasi timbangan analytical balance secara menyeluruh, sebaiknya pelajari panduan praktis yang dapat membantu Anda menjalankannya dengan benar. Mulai dari pengecekan kondisi alat, penggunaan anak timbangan, hingga pengaturan layar digital, semuanya perlu diperhatikan.
Anda bisa membaca panduan lengkapnya di artikel berikut:
Panduan Lengkap Cara Melakukan Kalibrasi Timbangan Analytical Balance Sesuai Standar
Komentar
Posting Komentar